Polemik Pemutusan Listrik Sepihak, Bupati Mediasi Mahasiswa Dan PLN

Bupati Dairi Vickner Sinaga menerima.mahasiswa di ruangannya,Senin,15/9/2025. (Foto: Sondang Silalahi).

Dairi- gajahtobanews.id,


 Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi, termasuk BKPRMI, GMNI, HMI, KAMMI, dan IPNU, diterima Bupati Dairi, Vickner Sinaga diruang kerjanya usai para mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor ULP PLN Sidikalang dan di Kantor Bupati Dairi pada Senin (15/09/2025).


Info diterima, aksi ini dipicu  keresahan masyarakat atas praktik pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh PLN Sidikalang yang dinilai sepihak dan merugikan warga.


Aksi ini mendapat respons cepat dari Bupati Dairi, Vikner Sinaga. Ia mengajak perwakilan mahasiswa untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama  Manajer ULP PLN Sidikalang, Wira Perdana Siagian.


Menanggapi rentetan keluhan tersebut, Vickner Sinaga menjelaskan, kejadian kali ini biarlah menjadi pelajaran. Sebagai mantan petinggi PLN bupati menyampaikan agar kedepan semua dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.


"Ini jadi pelajaran bagi kita. Saya tidak ingin semua ini berhenti di satu kasus saja. Semoga kasus ini akan menyelamatkan kasus-kasus serupa ditempat lain. Saya ingin pastikan keadilan bagi masyarakat. Mari sama-sama lakukan perubahan demi perbaikan,"katanya.


Sebelumnya, Manajer ULP PLN Sidikalang, Wira Perdana Siagian, akhirnya mengakui adanya kesalahan prosedur yang dilakukan oleh stafnya. Ia secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan PLN yang telah dirugikan.


"Kami meminta maaf atas kesalahan prosedur yang terjadi yang dilakukan oleh staf saya. Saya sebagai pimpinan harus mempertanggungjawabkan ucapan staff saya. Seharusnya, semua berjalan sesuai prosedur, bila ada keberatan pun cukuplah kiranya disampaikan ke pihak PLNnya. Semestinya demikian.


Pak Bupati juga menyampaikan, agar mengusulkan perubahan/revisi prosedur pelaksanaan P2TL Bilamana pelanggan tidak berada di tempat (rumah/persil)," kata Wira.


Sebagai tindak lanjut dari RDP tersebut, pihak PLN berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan menyelesaikan masalah yang ada, seperti; Perbaikan Jaringan Kabel listrik yang semrawut dan membahayakan keselamatan masyarakat, dan Memasang kembali meteran listrik yang sebelumnya telah dicopot.



Tidak hanya persoalan listrik, bupati juga menerima keluhan tentang dugaan praktik bisnis di dunia pendidikan yang juga menjadi poin penting aksi unjuk rasa mahasiswa kali ini.


Mereka menuntut kejelasan terkait isu penjualan buku di SD Plus Ark Sidikalang yang dinilai oleh mahasiswa merugikan orang tua siswa dan tidak sesuai dengan aturan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).


Keluhan ini menjadi bahan diskusi juga di tengah pertemuan bersama PLN. Bupati Dairi Vikner Sinaga juga memediasi mahasiswa, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, dan Ketua Yayasan SD Plus Ark.


Bupati Dairi Vikner Sinaga merespon tuntutan mahasiswa dengan sikap tegas. Ia  berjanji akan menindaklanjuti dengan serius.


"Saya pastikan, tidak boleh lagi praktik seperti itu. Aturan itu kita buat untuk kita, bukan sebaliknya. Jika ada motif bisnis di balik pendidikan, itu tidak dapat dibenarkan," tegas Bupati.


Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Mariady Simanjorang,  menjelaskan ada  perbedaan aturan dana BOS antara sekolah negeri dan swasta. Ia mengklaim bahwa penggunaan dana di SD Plus Ark sudah sesuai aturan,  yaitu 10% dari total dana diperuntukkan untuk pembelian buku.


"Untuk penggunaan buku itu angkanya di Rp 33 juta, kami tidak mengurangi dari yang seharusnya dianggarkan," jelas Mariady.


Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan bahwa masalah ini akan dibahas lebih lanjut dan diawasi oleh Dinas Pendidikan. (Sondang)

Posting Komentar untuk "Polemik Pemutusan Listrik Sepihak, Bupati Mediasi Mahasiswa Dan PLN"